NAMA : HULDIJAH ERNAWATI
NIM : 1615011022
KELAS : B
KISAH SEORANG WANITA SHALEHAH YANG RELA MENCONGKEL KEDUA BOLA
MATANYA DEMI KESUCIAN CINTA AKAN KEIMANANYA DAN UNTUK MENGHINDARI FITNAH SERTA
ISTRI SHALEHAH BUKAN HANYA UNTUK DUNIA MELAINKAN JUGA UNTUK AKHIRAT
Telah termaktub dalam sebuah kisah tentang seorang pemuda yang
begitu terpesona dengan kecantikan seorang wanita, betapa hatinya senantiasa
dalam kegelisahan sejak pandangan pertamanya. Dan bergetarlah hatinya dengan
getaran yang semakin menjadi-jadi, setiap kali bayangan wanita itu terlintas
dalam lamunannya. Betapa tersiksanya ia dengan perasaan cintanya pada wanita
itu, ia benar-benar terpedaya dengan segala keindahan wanita yang tidak ada
duanya baginya. Hingga kemudian iapun memberanikan diri untuk mengirimkan
sebuah surat kepada wanita itu melalui seorang budaknya yang diletakkan di atas
nampan perak dan ditutupi dengan kain sutera berwarna kuning.
“wahai engkau yang sudah membuat diriku dimabuk kepayang setelah memandang wajahmu,
kiranya hasrat untuk menyampaikan perasaanku bisa mengurangi kegundahanku
karena senantiasa mengingat dan membayangkanwajahmu.” Wanita tersebut pun
membalas surat dari sang pemuda, “wahai
pemuda, kiranya apakah yang membuat dirimu amat tertarik melihat ku…?”, Sambil
melancarkan jurus rayuannnya sang pemudapun membalas, “aku begitu terpesona
dengan keindahan matamu…”, Membaca surat dari sang pemuda, gadis yang cantik
jelita itupun mengambil pisau dan mencongkel kedua bola matanya, dan
mengirimkan kedua bola matanya bersama surat balasan kepada sang pemuda, “wahai
pemuda kalau kiranya kedua mata ini yang membuatmu terpikat, maka aku berikan
kepadamu kedua bola mataku. Karena aku sendiri menjadi gelisah ternyata kedua
mataku membawa fitnah bagimu”, Pemuda tadi kaget bukan kepalang setelah membuka
nampan yang ternyata berisi kedua bola mata wanita yang dicintainya. Ia merasa
sangat malu pada dirinya sendiri setelah mengetahui bahwa wanita itu adalah
seorang gadis yang suci dan sholehah hingga membuatnya menagis berhari-hari meratapi
kesalahnnya. Dan ternyata setelah
kejadian itu dia menjelma menjadi seorang pemuda yang shalih dan pemalu kepada
wanita dan sangat berbeda dengan yang sebelumnya.
Sahabat, betapa agung dan mulianya seorang Muslimah Shalehah,
hingga sifat-sifat mereka dipuji oleh Allah dalam Al-Qur’an:, “Sesungguhnya
lelaki dan wanita yang muslim, lelaki dan wanita yang mukmin, lelaki dan wanita
yang taat, lelaki dan wanita yang jujur, lelaki dan wanita yang sabar, lelaki
dan wanita yang khusyu’, lelaki dan wanita yang bersedekah, lelaki dan wanita
yang berpuasa, lelaki dan wanita yang memelihara kehormatannya, lelaki dan
wanita yang banyak menyebut nama Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka
ampunan dan pahala yang besar.” ( QS Al Ahzab: 35 ). Karena dia adalah
pembakar semangat pasukan Rijalillah dalam Jihadun-Nafsi, demi
cinta sejatinya (cinta kepada Allah) ia
rela menanggalkan jubah kemewahan duniawi, ia tidak terpengaruh oleh zaman, ia
gigih dalam menjalankan syari’at, cintanya tidak pernah terbagi selain
mencinta-Nya, ia menangis dan gundah kalau kecantikannya dzatiahnya membuat
kaum Adam terlena hingga lupa akan cinta
kasih-Nya.
Demi sinar bahagia di surga
ia rela melepas nafsu syahwat dunia, demi menjaga mutiara imannya ia sering meneteskan
airmata dan peluh keringat untuk menjaga
kehormatannya, demi cinta hakikinya ia sibukkan diri dengan lantunan halus
dalam munajatnya “Saya tidak akan mengabdi kepada Tuhan, seperti seorang buruh
yang selalu mengharapkan gaji” kata Rabia’ah.
Ketika ditanya apakah dia benci setan, dia menjawab bahwa dia
tidak benci setan. “ Aku mencintai ALLAH, tetapi aku tidak benci setan. Cinta
tidak akan meninggalkan ruang di hati bagi yang lainnya.” Kemurnian cinta
Rabi’ah memancar dari seruannya, “ Oh Tuhanku! Jika aku meyembahmu karena takut
neraka, maka lemparkan aku ke dalam neraka. Jika aku meyembahmu karena
mengharapkan surga, maka jauhkan aku dari surga.”
Subhanallah….